Gigitan Hewan atau manusia yang menembus kulit adalah cedera yang sering diremehkan, namun berpotensi sangat serius. Luka gigitan dapat memasukkan bakteri berbahaya ke dalam jaringan tangan, menyebabkan infeksi parah yang bisa merusak struktur dalam seperti tendon, sendi, dan tulang. Penanganan medis segera sangat krusial untuk mencegah komplikasi serius dan menjaga fungsi tangan.
Modus terjadinya Gigitan Hewan umumnya berasal dari hewan peliharaan seperti anjing atau kucing, atau gigitan dari hewan liar. Gigitan manusia juga bisa terjadi, seringkali dalam perkelahian atau insiden tertentu. Meskipun luka di permukaan mungkin tampak kecil, kedalamannya bisa signifikan, memungkinkan bakteri menembus jauh ke dalam jaringan tangan.
Gejala dari Gigitan Hewan yang terinfeksi meliputi nyeri hebat yang memburuk, pembengkakan, kemerahan, dan rasa hangat di sekitar luka. Demam, keluar nanah dari luka, dan garis merah yang menjalar dari luka menuju tubuh (limfangitis) adalah tanda-tanda infeksi yang sudah menyebar dan memerlukan perhatian medis darurat segera.
Diagnosis Gigitan Hewan atau manusia yang terinfeksi biasanya ditegakkan melalui pemeriksaan fisik dan riwayat cedera. Dokter akan menilai kedalaman luka, mencari tanda-tanda infeksi, dan mungkin mengambil sampel cairan dari luka untuk kultur bakteri. Tes darah juga dapat dilakukan untuk melihat tanda-tanda infeksi sistemik pada tubuh pasien.
Penanganan Gigitan Hewan yang terinfeksi adalah darurat medis. Luka harus dibersihkan secara menyeluruh dan agresif untuk menghilangkan bakteri. Antibiotik akan diberikan secara oral atau intravena, tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan jenis bakteri yang dicurigai. Dalam banyak kasus, luka mungkin tidak dijahit segera untuk memungkinkan drainase.
Jika Gigitan Hewan yang terinfeksi tidak diobati dengan cepat, konsekuensinya bisa sangat merugikan. Infeksi dapat menyebar ke tendon (tenosynovitis), sendi (septic arthritis), atau tulang (osteomyelitis), menyebabkan kerusakan permanen pada struktur tersebut. Pada kasus yang sangat parah, amputasi mungkin diperlukan untuk menyelamatkan nyawa pasien, karena adanya komplikasi yang mengancam jiwa.
Rehabilitasi pasca-penanganan sangat krusial. Setelah infeksi terkontrol, terapi fisik dan okupasi mungkin diperlukan untuk mengembalikan kekuatan, fleksibilitas, dan rentang gerak tangan. Latihan yang konsisten akan membantu meminimalkan pembentukan jaringan parut dan mengembalikan fungsi tangan sebaik mungkin setelah infeksi bakteri yang parah ini.
Penting untuk selalu mencari pertolongan medis segera setelah mengalami Gigitan Hewan atau manusia yang menembus kulit. Jangan menunda, bahkan untuk luka kecil, karena bakteri dapat berkembang biak dengan cepat. Penanganan yang cepat dan komprehensif adalah kunci untuk mencegah infeksi serius dan menyelamatkan fungsi tangan secara optimal.