Karbohidrat dan Usus Sehat: Mengurangi Risiko Penyakit Divertikulosis

Menjaga usus sehat adalah fondasi penting bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh, dan salah satu cara efektif untuk mencapainya adalah melalui asupan karbohidrat yang kaya serat. Usus sehat yang berfungsi optimal dapat mencegah berbagai masalah pencernaan, termasuk penyakit divertikulosis yang umum terjadi. Penyakit ini sering dikaitkan dengan pola makan rendah serat, sehingga peran karbohidrat berserat menjadi sangat krusial dalam pencegahannya. Pada hari Jumat, 20 Juni 2025, dalam webinar kesehatan pencernaan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Gastroenterologi Indonesia, seorang dokter spesialis menyoroti hubungan erat antara asupan serat dan kesehatan usus besar.

Divertikulosis adalah kondisi di mana kantung-kantung kecil bernama divertikula terbentuk di dinding usus besar. Meskipun seringkali tidak menimbulkan gejala, kantung-kantung ini bisa meradang atau terinfeksi (divertikulitis), menyebabkan nyeri perut parah, kram, mual, dan perubahan pola buang air besar. Penyebab utama terbentuknya divertikula ini adalah tekanan tinggi di dalam usus besar, yang seringkali dipicu oleh sembelit dan kesulitan buang air besar akibat kurangnya serat dalam diet. Ketika feses keras dan sulit melewati usus, otot-otot usus harus bekerja lebih keras, menciptakan tekanan yang mendorong lapisan dalam usus untuk menonjol keluar.

Di sinilah peran karbohidrat berserat menjadi sangat penting. Serat, terutama serat tidak larut, bekerja dengan menambah massa pada feses dan membuatnya lebih lunak. Ini mempermudah pergerakan feses melalui usus besar, mengurangi tekanan internal dan mencegah pembentukan divertikula baru. Serat juga membantu menjaga pergerakan usus yang teratur, sehingga limbah tidak menumpuk terlalu lama di saluran pencernaan. Sumber karbohidrat berserat yang sangat baik meliputi biji-bijian utuh (roti gandum, oatmeal, beras merah), buah-buahan (apel, pir, beri), sayuran (brokoli, bayam, wortel), dan polong-polongan (kacang-kacangan, lentil).

Untuk mendukung usus sehat dan mengurangi risiko divertikulosis, disarankan untuk mengonsumsi setidaknya 25-30 gram serat per hari bagi orang dewasa. Selain serat, minum air yang cukup juga esensial, karena air membantu serat bekerja lebih efektif dalam melunakkan feses. Sebuah studi observasional yang diterbitkan pada 12 April 2025 di Jurnal Nutrisi Klinis menemukan bahwa individu yang mengonsumsi serat tinggi memiliki risiko 40% lebih rendah terkena divertikulosis dibandingkan mereka yang rendah serat. Dengan demikian, memasukkan karbohidrat berserat secara teratur dalam diet Anda adalah strategi sederhana namun ampuh untuk menjaga usus sehat dan mencegah kondisi pencernaan yang tidak diinginkan.